MERASA
AMAN DARI SIKSA ALLAH سبحانه و تعالى DAN MEREMEHKAN DOSA
Setiap dosa yang dilakukan oleh setiap hamba baik itu
dosa kecil maupun dosa besar pasti mempunyai konsekuensi. Dalam arti lain,
tidak ada dosa yang tidak ada balasanya, namun balasan dari dosa tersebut
sesuai dengan kadar besar kecilnya dosa tersebut. Maka, setiap dosa yang kita
lakukan membutuhkan pengampunan dan pembersihan dosa. Rasulullah ﷺ
bersabda; “Balasan akan datang sesuai dengan amal seseorang”
Allah سبحانه و تعالى berfirman;
“Tidak
ada yang merasa aman dari siksaan Allah selain orang-orang yang rugi.”(Q.S.
Al-A’raaf: 99)
Kata Ulama tafsir yang dimaksud “merugi” disini
maksudnya adalah pada saat datangnya adzab murka Allah ﷻ kepada orang yang merasa aman dari siksa Allah ﷻ maka dia sudah sulit untuk melepaskan diri. Maka apabila
konsekuensi hukuman dosa sudah datang maka melepaskan diri sudah sulit sekali
dan dalam waktu yang lama hingga benar-benar tuntas kadar dosa yang dilakukanya.
Allah سبحانه و تعالى
juga berfirman dalam ayat lain:
“Maka
tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun
membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka
bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka
dengan sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”
(Q.S. Al-An’am: 44)
Rasulullah ﷺ
Bersabda:
“Kalau kalian melihat nikmat pada
diri seseorang pembuat maksiat terus bertambah nikmat padanya maka ketahuilah
itu adalah tadarujj (yaitu tahapan adzabnya Allah) “
Bahwasanya azab Allah adalah penguluran secara
berangsur-angsur dengan nikmat (rezeki) dan kesehatan (Tafsir Al-Qurthubi;
7/254) Hingga mereka merasa aman dari azab Allah sehingga akan melahirkan
kelalaian, dan kelalaian, akan melahirkan sikap meremehkan
“Sesungguhnya
orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) Pertemuan dengan Kami,
dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan
itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami” (Q.S Yunus: 7)
Dari Anas bin Malik رضي
الله عنه ia berkata,
“Suatu ketika, Rasulullah ﷺ
menyampaikan khutbah, dan saya tidak pernah mendengarkan khutbah seperti itu
sebelumnya. Beliau bersabda:
لوتعلمون ماأعلم لضحكتم قليلاولبكيتم كثيرا
“Seandainya
kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan
banyak menangis.” (HR Bukhari; (11/319)-Fathul Bari) Halaman 352-353
Maka, diantara pintu masuk setan untuk menggoda
manusia adalah mendatanginya dengan membisikan, “ini hanya dosa kecil, ini
masih ringan Allah maha pengampun”. Sehingga orang yang kurang berilmu, setang
sangat mudah menghasutnya dan menjerumuskanya ke dalam kubangan dosa,
sampai-sampai dirinya melakukan berbagai macam dosa dan ia melanggar
larangan-larangan Allah سبحانه و تعالى .
Dari Sahal bin Sa’ad رضي
الله عنه ia berkata,
Rasulullah ﷺ bersabda:
إياّكم ومحقّرات
الذّنوب كقوم نزلوافي بطن وادفجاءذابعودوجاءذابعودحتّى أنضجواخبزتهم وإنّ محقرات
الذّنوب متى يوءخذبها صاحبهاتهلكه
“Janganlah
kalian meremehkan dosa-dosa kecil, (karena perumpamaan orang-orang yang
meremehkan dosa-dosa kecil) laksana suatu kaum yang turun pada lembah suatu
bukit, yang satunya datang membawa kayu dan yang satunya lagi membawa kayu yang
lain, hingga mereka membawa kayu yang dapat memasak roti mereka. Sesungguhnya
dosa-dosa kecil, jika dilakukan terus-menerus oleh pelakunya, niscaya akan
membinasakanya” (Al-Hafiz Ibnu Hajar berkata; Hadits ini
diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanad yang hasan: Fathul Bari, 11/329)
Dari Abu Hurairah رضي
الله عنه bahwa Rasulullah ﷺ
bersabda:
“Apabila seorang hamba melakukan satu kesalahan (dosa),
maka akan dinodai satu noktah hitam; jika dia membersihkanya, meminta ampun dan
bertaubat kepada Allah, noktah hitam itu akan hilang, dan jika dia berbuat dosa
lagi, noktah hitam akan bertambah, hingga memenuhi hatinya. Dan inilah yang
dimaksud dengan “Raan” (Menutup atau dosa diatas dosa) yang disebutkan Allah ﷻ di dalam firman-Nya: “Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya
apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka .”
(Q.S. Al-Muthaffifin: 14) [Hadits Riwayat Tirmidzi: 95/105), dia
berkata: Hadits ini hasan shahih dan Ibnu Majah: (2/1418) ]
Dari Tsauban bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya seseorang akan terhalang untuk memperoleh
rezeki karena dosa yang ia lakukan” (H.R Ahmad)
Abdullah bin Masud رضي الله عنه
berkata, “Saya menyangka bahwa
orang yang lupa terhadap suatu ilmu yang pernah ia pelajari dikarenakan
kesalahan (dosa) yang pernah yang ia lakukan” (Hadit Riwayat Thabrani).
Bahkan sesungguhnya, meremehkan
dosa kecil merupakan salah satu indikasi lemahnya iman. Sebab setiap kali iman
seseorang kuat, ia akan semakin kuat dalam memelihara diri dari dosa.
Imam Al-Bukhari menyebutkan di
dalam Shahih-nya, Dari Anas bin Malik رضي الله عنه
ia berkata:
“Sesungguhnya kalian melaksanakan perbuatan yang
menurut kalian lebih berat daripada sehelai rambut, padahal kami menganggapnya di
masa Rasulullah ﷺ termasuk dari dosa-dosa penghancur.”
No comments:
Post a Comment