Sunday, August 9, 2015

PERJALANAN (Sebelum Kematian Tiba)



PERJALANAN
(Sebelum Kematian Tiba)


Masa terus berlalu dalam sadar atau tidak, baik kita merelakanya atau tidak dan baik kita memanfaatkanya atau tidak. Setiap yang hadir, kemudian kan melintasi, melalui, seterusnya meninggalkan dan takkan kembali. Begitulah perjalanan kehidupan yang beagaikan jalan searah tanpa boleh berpatah balik namun tidak boleh berputus asa.

Hidup ini mengandung jutaan “pergi tak kembali” sebelum tiba detik “diri pergi tak kembali”. Betapa banyak hari dalam kehidupan yang sudah “pergi tak kembali” yang menghanyutkan diri ke pesisiran “pergi tak kembali” yang benar-benar pasti.

Inilah perjalanan hidup. Memang bukan diri yang memilih untuk berjalan dalam kehidupan yang diri sendiri tidak memilih kapan dan bagaimana kesudahanya. Namun, diri disuruh memilih corak perjalanan sepanjang anugerah perjalanan hidup ini agar menentukan corak kesudahan perjalan tersebut.

Banyak masa-masa yang telah berlalu namun koson dari ketaatan dan penuaian tugas kehambaan. Bagaimana pula dengan masa-masa yang telah diisi dengan kemaksiatan. Semoga Allah Swt mengampuni dosa-dosa diri yang penuh hina ini.

Perjalan hidup ini menuju suat kepastian. Kematian itu pasti datang sebagai tanda kesudahan bagi suat perjalanan. Malah, setiap yang pasti datang itu terlalu dekat. Permulaan kehidupan itu adalah peluang. Pertengahan kehidupan itu adalah perjalan dan perlu lebih menghargai hari-hari yang mendatang dan meminta ampun atas kekurangan dalam mengisi hari-hari yang telah berlalu. Kesudahan kehidupan itu adalah tujuan, penutup peluang dan waktu mengambil Keputusan.

Maka, di permulaan perjalanan, diri perlu banyak mengharap rahmat Allah Swt agar Allah Swt membantu dalam menjalani sebuah jalan kehidupan menuju ridha dan Cinta-Nya. Diri tidak akan memilih jalan-Nya kalau bukan Allah Swt yang memilih untuk menuju-Nya. Hanya dengan rahmat Allah Swt saja, Allah Swt memilih diri kita untuk menuju-Nya agar mencapai ridha-Nya.

Jika hari-hari yang telah berlalu dalam usia itu merupakan hari-hari yang diri tidak melangkah menuju Allah Swt, maka sekarang, hari ini, adalah permulaan perjalanan menuju Allah Swt dengan mengharapkan bantuan-Nya disepanjang perjalan menuju-Nya.

Jangan putus asa biarpun diri terlambat memulaikan langkah. Sesungguhnya, jalan menuju Allah Swt itu pada siapa yang jujur, bukan pada siapa yang terlebih dahulu sudah melangkah menuju-Nya. Baru dalam perjalanan menuju Allah Swt bukan berarti suat kelewatandan sudah lama dalam perjalanan itu juga bukan berarti suat keselesaian.

Jika diri sudah berada di pertengahan perjalanan menuju Allah Swt maka diri sangat memerlukan keampunan Allah Swt mengampuni keterlanjuran tatkala menghabiskan banyak usia yang telah lalu tanpa ketaatan kepad-Nya. Hanya dengan keampunan terhadap keterlanjuran yang lalu, dapat membantu diri terus fokus dalam menunaikan kehambaan diri kepada Allah Swt di hari-hari yang mendatang.

Ujung perjalanan kehidupan itu adalah waktu menerima Keputusan. Tiada lagi peluang. Yang ada hanyalah debaran, penyesalan atau kesenangan. Pada ketika itu, cukuplah bebas dari api neraka itu sebagai suat Keputusan yang sangat bermakna buat setiap hambanya.

Barangsiapa yang bebas dari api neraka akan dimasukan ke syurga. Barang siapa yang dimasukkan ke syurga, maka dialah orang yang berjaya. Oleh demikian, di penghujung perjalanan, mendapa Keputusan bebas dari api neraka itu adalah suat Keputusan yang sangat mengembirakan para hamba Allah Swt. Pelepasan dari api neraka merupakan natjiah dari rahmat dan keampunan Allah Swt.

Selagi usia masih tersisa dan Kematian masih belum mengunjungi tiba, maka hargai perjalanan ini. Anda memilih untuk tidak menghargainya, berarti memilih untuk tidak menghargai diri sendiri. Berjalan menuju Allah Swt dalam kehidupan, niscaya mendapati Allah Swt lebih lagi mendekati kepada diri.

Bukan semua orang yang berjalan itu sampai. Namun, orang yang memang tidak memulakan langkah untuk berjalan memang tidak memulakan langkah untuk berjalan memang pasti tak sampai. Berbaik sangka kepada Allah Swt lalu mulakan perjalanan dan terus berjalan sampai masa yang telah ditetapkan.

Sumber : Mutiara Penyejuk Jiwa Penyembuh Iman edisi 79

Wednesday, August 5, 2015

ISTIQAMAH



ISTIQAMAH


Secara etimologis, istiqamah berasal dari kata istiqamah-yastaqimu, yang berarti tegak lurus. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istiqamah diartikan sebagai sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen.

Dalam terminologi Akhlaq, istiqamah adalah sikap teguh dalam mempertahankan keimanan dan keislaman sekalipun menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan. Seorang yang istiqamah adalah laksana batu karang di tengah-tengah lautan yang tidak bergeser sedikitpun walaupun dipukuli oleh gelombang yang bergulung-gulung.

Perintah supaya beristiqamah dinyatakan dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Allah berfirman:

“Katakanlah : “Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, maka istiqamahlah menuju kepad-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang bersekutukan-Nya.” (Qs. Fushshilat 41:6)

“Maka beristiqomahlah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan juga orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Qs. Hud 11:112)

“Maka karena itu serulah (mereka kepada agama itu) dan istiqamahlah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka....”(Qs. Asy-Syura 42:15)

Iman yang sempurna adalah iman yang mencangkup tiga dimensi : hati, lisan dan amal perbuatan. Seorang yang beriman haruslah istiqamah dalam ketiga dimensi tersebut. Dia akan selalu menjaga kesucian hatinya, kebenaran perkataanya dan kesesuaian perbuatannya dengan ajaran Islam. Ibarat berjalan, seorang yang istiqamah akan selalu mengikuti jalan yang lurus, jalan yang paling cepat mengantarkanya ketujuan.

Sumber : Buku Kuliah Akhlaq Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc., M.A.
LPPI UMY

MERASA AMAN DARI SIKSA ALLAH سبحانه و تعالى DAN MEREMEHKAN DOSA

MERASA AMAN DARI SIKSA ALLAH سبحانه و تعالى DAN MEREMEHKAN DOSA Setiap dosa yang dilakukan oleh setiap hamba baik itu dosa kecil maup...