Wednesday, April 1, 2015

Karakteristik Pendidikan Agama Islam



KARAKTERISTIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  •   Pendidikan Islam selalu mempetimbangkan dua sisi kehidupan duniawi dan ukhrowi dalam setiap langkah dan geraknya.
Laksana sebuah mata uang yang mempunyai dua muka. Pertama, sisi keagaman yang merupakan wahyu Ilahi dan sunah Rasul, berisikan hal-hal mutlak dan berada diluar jangkauan indera dan akal (keterbatasan akal dan indera). Di sini wahyu dan sunah berfungsi memberikan petunjuk dan mendekatkan jangkauan indera dan akal budi manusia untuk memahami segala hakikat kehidupan. Kedua , sisi pengetahuan berisikan hal-hal yang mungkin dapat dindera dan diakali, berbentuk penglaman-pengalaman faktual maupun pengalaman-penglaman pikir, baik yang  berasal dari wahyu maupun dari sunah mapun dari para pemeluk (kebudayaan). Sisi pertama lebih menekankan pada kehidupan akhirat dan sisi kedua lebih menekanan pada kehidupan dunia. Kedua sisi terseut selalu diperhatikan dalam setiap gerak dan ushanya. Karena memang pendidikan Islam mengacu kebahagian hidup duniawi dan ukhrowi.
  • Pendidikan Islam merujuk kepada aturan-aturan sudah pasti
Pendidikan Islam mengikuti aturan atua garis-garis yang sudah jelas dan pasti serta tidak dapat ditolak dan ditawar. Aturan itu yaitu Wahyu Tuhan yang diturunkan kepada Nabi-Nya Muammad saw. Semua yang terlibat dalam pendidikan harus berpedomankan kepada wahyu Tuhan tersebut. Kenyataan manusia bukan hanya digembirakan dan di dorong untuk memiliki sistem nilai dan sesuai dengan ajaran agamanya , melaikan juga diancam seandainya mereka mengingkari atau melangarnya. Pendidikan pada umumnya bersifat netral, artinya pengetahuan itu diajarkan sebagaimana adanya dan terserah kepada manusia hendak diapakannya pengetahuan itu. Ia hanya mengajarkanya tetapi tidak memberikanya petunjuk ke arah mana dan memberlakukan pengetahuan itu. Pengajaran umum mengajarkan pengetahuan, keterampilan nilai dan sikap yang bersifat relatif, sehingga tidak bisa diramlakan ke arah mana pengetahuan keterangan dan nilai itu akan digunakan, disertai dengan sikap yang tidak konsisten karena terperangkap oleh pertimbangan untung rugi, sedangkan pendidikan Islam memiliki arah dan tujuan yang jelas tidak seperti pendidikan umum.

  •  Pendidikan Islam berisikan pembentukan akhlakul karimah
Pendidikan Islam selali menekankan pada pembentukan hati nurani, menanamkan dan mengembangkan sifat-sifat illahiyah yang jelas dan pasti, dalam hubungan manusia dengan Maha pencipta, dengan sesamanya, maupun dengan alam sekitar. Budi  anusia deterangi oleh wajui dan sunnah, sehingga pikiran, kemauan dan perasaanua dan ridak berherak menerawan semuanya sendiri dan mengenal kerewbarasan-keterbatsannya. Pendidikan oada umumnya lebih menekankan pada pembentukan akal, walaupun meman tidak mengabaikan pembentukan kemauan dan perasaan dan perasaan, karakter dan kepribadian, namun tidak pernah diberikan batas-batas sehinhha membuka perluang keterlanjuran terjadi, karena hanya akal semata-mata yang menjadi ukuran dan landasan berbuat.
  
  •   Pendidikan Islam diyakini sebagai tugas yang suci
Umunya kaum Muslimin berkeyakinan bahwa penyelenggaraan pendidikan Islam merupakan bagian dari missi masalah, karena itu mereka menganggapnya sebagai misi suci. Hal ini memang sejalan dengan hadits Nabi Yang menyatakan:
“Sesunggungnya saya diutus semata-mata sebagai pendidik” (HR. Ibnu Majah)
Karena itu dengan menyelenggarakan pendidikan Islam berarti pula menegakan agama.
  •  Pendidikan Islam bermotifkan ibadat sejalan dengan No. 4 di atas, maka berkiprah di dalam pendidikan Islam merupakan ibadah yang akan dipahalai oleh Tuhan. Dari segi sebagai pengajar, pekrjaan tu terpuji karena merupakan penerus tugas Nabi, di samping itu operbuatan itu merupakan amal jariah yaitu amal uanh terus berlangsung sampai yang bersangkutan meninggal dunia, dengan ketentuan ilmu yang diajarakan itu diamalkan oleh peserta didik ataupun ilmu itu didikan sevara berantai kepada orang lain.
Rasulullah SAW bersabda:
“ Apabila telah meniggal anak Adam akan terputus segala amalanya kecuali buah saja yaitu: Shodaqoh jariah 2. Ilmu yang diambil manfaatnya dan 3. Anak sholeh yang mau mendo’akan kepada dua orang tuanya”. (HR. Muslim)
Sedang bagi peserta didik sendiri disamping memenuhi perintah Tuhan (Wajib) juga akan mendapatkan pahala yang banyak serta diampuni segala dosanya.

Sumber:
 Uhbiyati Nur, Ilmu Pendidikan Islam, PUSTAKA RIZKI PUTRA, 2013

1 comment:

MERASA AMAN DARI SIKSA ALLAH سبحانه و تعالى DAN MEREMEHKAN DOSA

MERASA AMAN DARI SIKSA ALLAH سبحانه و تعالى DAN MEREMEHKAN DOSA Setiap dosa yang dilakukan oleh setiap hamba baik itu dosa kecil maup...